Menerbangkan Balon Di Acara HARDIKDA

Screnshot Video di Channel : Ar-Raniry TV

Mereka yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan pendidikan harus memberikan contoh yang baik, bukan malah mempertontonkan sesuatu yang tidak mendidik 

Perasaan kecewa muncul setelah melihat video yang di upload oleh teman yang bekerja di Dinas Pendidikan Aceh di status Whatsapp-nya, video yang memperlihatkan beberapa pejabat menerbangkan balon dalam perayaan HARDIKDA (Hari Pendidikan Daerah) ke-63 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh. Apa yang membuat saya kecewa? Harusnya, mereka yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan pendidikan memberikan contoh yang baik, bukan malah mempertontonkan sesuatu yang tidak mendidik. Mereka menerbangkan beberapa balon yang tergantung flyer yang bergambar logo Dinas Pendidikan, Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negri Ar-Raniry, dan Kementrian Agama. Perbuatan ini perlu dikritisi karena tidak sesuai syariat islam. Mengapa demikian? karena ini tergolong dalam perbuatan merusak di muka bumi, membuang sampah sembarangan. perbuatan yang menzalimi hewan terutama hewan laut (bila balon jatuh ke laut). 

Banyak kasus yang dilaporkan bahwa penyu di laut sering salah makan (banyak penyu mati, plastik kadang juga balon ditemukan di dalam perutnya). Penyu mengira balon adalah ubur-ubur dan memakannya sehingga membuat kesehatan penyu terganggu bahkan sampai menyebabkan kematian. Sebagai wilayah yang memiliki garis pantai yang sangat panjang yaitu 1865km, Aceh yang penduduknya mayoritas muslim harus memperhatikan hak-hak makhluk Allah yang lain. Mungkin hal ini akan diremehkan oleh banyak orang, di Aceh saat ini, jangankan untuk memperhatikan hak makhluk lain seperti hewan, hak manusia-manusia yang ada di Aceh saja belum terpenuhi. Aceh masi menjadi wilayah ter-miskin di Indonesia. Tapi tulisan ini hanya diperuntukkan bagi yang berakal dan memiliki hati saja. Tidak mencemari alam adalah kewajiban bagi setiap manusia. Karena kita adalah khalifah.


Posting Komentar untuk "Menerbangkan Balon Di Acara HARDIKDA"